Untung Sabut Timbul, Untung Batu Tenggelam
"Untung sabut timbul, untung batu tenggelam". Gitulah kata-kata seorang penumpang LIF pada temannya, di bangunan tempat daku bekerja. Daku... he! Trus saya teringat time Form Five, peribahasa Melayu ni. Mungkin diorang diskus pasal biznes ni. Biznes kontrak barangkali. Hmmm... ta'kan pasal cinta plak-kan. Jauh-lah klu pasal TUMBUK HIDUNG orang lain... hehe.
Masih dalam pikiran saya pasal peribahasa untung sabut timbul, untung batu tenggelam ni. Konklusi saya pada maksud peribahasa ini tika itu: OH, KALAU UNTUNG BESAR, BARANGKALI TENGGELAM LAH, BERAT-KAN. KALAU UNTUNG KECIL TIMBUL, RINGAN BAH, MACAM SABUT. JADI, ITU SEMUANYA ADA PERGANTUNGAN PADA NASIB.
Kawan sekerja plak bagi pengertian dia - Kalau kau bernasib baik, timbul. Kalau tak bernasib baik, tenggelam. Pasal nasib juga pengertian dia.
Sampai ja depan PC, terasa macam mau blog pasal topik ni. Ahhh... meh kita cari maksud dari sumber yang kukuh plak. Dewan Bahasa dan Pustaka. Apa kata dia.
DBP-Peribahasa Sekolah Menengah, maksudnya: Manusia terpaksa akur dengan nasibnya.
DBP-Kamus Istimewa Peribahasa Melayu, maksudnya: Untung-untungan dalam melakukan sesuatu pekerjaan yang berbahaya dan sebagainya; tidak ada orang yang dapat menghindari nasibnya.
Gitulah. Dan satu lagi peribahasa perlu kita renungi bersama.
Kerbau dipegang tali HIDUNGnya, manusia dipegang pada katanya!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment